"OK" jawabnya manis.
"Kakak nanti tiup lilin, OK?"
"OK" jawabnya lagi.
"Ardian nggak boleh tiup lilin Kakak, OK?"
"But I want tiup lilin..."
Setiap ada ulang tahun temannya, selalu aku wanti-wanti begitu sama Ardian: "Nggak boleh tiup lilin di cake orang lain". Bukan hanya di ulang tahun temannya saja, kalau Ardian diajak makan ke restoran - dan kalau kebetulan ada yang sedang ulang tahun di restoran itu, seringkali malu-maluin soalnya hobinya tiup lilin, rebutan sama yang punya cake (yang ultah).
Bayangkan, begitu yang di meja sebelah selesai nyanyi "Happy Birthday" Ardian cepat-cepat turun dari kursinya lari ke meja sebelah dan secepat kilat wuuuushh... tiup lilinnya! Karuan saja yang berulang tahun di sebelah itu jadi teriak histeris nangis setinggi langit karena belum juga dia selesai "wishes"-nya.... lilinnya sudah padam. Sudah keduluan ditiup sama Ardian. Gimana wishes-nya mau come true?
Biyuuung, duh gusti dewo jagat batoro sing maha agung.... anakku ini kelakuannya kok bisa kayak bandit gitu gimana.... Jan tenan gak mriyayeni koyo' mama-ne sing super princess asli keturunan Sultan Agung...! Acara keluarga jadi acara berantem dan ujung2nya terus ada yang ngomel, siapa yang dulu kepengin punya anak (lagi...)? Huuuh...!! Aduh, sutris aja nih bawaannya.
Tiap kali ada temannya yang ulang tahun, doaku sederhana: moga-moga Ardian nggak tiup lilinnya... Amin.